Rindu tak paham waktu

Rindu tak mengenal waktu.
Ia hadir di kala manusia terhempas akan nasibnya.
Rindu tak mengenal tempat.
Ia hadir di kala manusia tak siap beranjak untuk melanjutkan perjalanannya.

Rindu?
Aku masih tak paham dengan rasa yang ku nikmati ini.
Rindu?
Apakah aku salah merindukan tiap pertemuan kita yang dahulu pernah terjadi.
Rindu?
Aku selalu mendambakan jika setiap Rindu hadir kau ada di sisi ku, walau hanya menghampiri.

Di setiap Rindu aku selalu bersusah payah untuk melupakan segala hal yang pernah terjadi.
Namun ternyata Rindu sangat kuat membelnggu di setiap nadi ku.
Aku tak paham dengan semua khayal ku ketika Rindu hadir.
Seolah kau benar-benar ada di sampingku.
Menyapaku untuk mendekap ku erat.

Tapi sayang, ketika pagi hadir.
Nyata nya itu semua hanyalah mimpi.
Aku tak kuasa menahan Rindu ini sendirian.
Walau aku tau, bahwa aku sudah tidak berhak untuk merindukanmu lagi.

Rindu membuat hidup menjadi tak sebegitu indah.
Walau begitu kehidupan ku harus tetap berjalan.
Melawan segala arus yang hadir.
Serta belajar mengikhlaskan kerinduan yang sewaktu-waktu akan pergi.


"Dari aku, Rindumu yang selalu menjadi bayanganmu"







                                                                               - Restu Ayuningtias -

Makna puasa di bulan Ramadan #RamadanTalk - Eps 2

Seperti biasa pagi ini gw menjalani rutinitas untuk bekerja, cari duit untuk keperluan hidup. Di hari ke-dua puasa ini ada sedikit hambatan, iya hari ini gw kurang mengontrol emosi gw terkait klien gw yang complain. Kesabaran benar-benar di uji banget soal kerjaan, belum lagi kerjaan di luar sana juga menanti. Tapi aneh nya gw emosi tapi ga banyak ngeluh dari sebelum-sebelumnya, hemm gw adalah type manusia kalo di bentak sama orang bukan nya sabar justru akan naik pitam. Seperti ada perbedaan efek pencerahan yang hadir ketika mengontrol emosi di bulan Ramadan dengan di bulan biasa. Masalah hadir bukan hanya persoalan pekerjaan aja, namun komentar-komentar dari orang-orang sekitar mulai bermunculan. Tiba-tiba yang di bulan biasa mereka semua adalah orang yang paling tidak peduli dengan etika, di bulan Ramadan ini mereka langsung bijak untuk saling mengingatkan yang baik-baik. 

Contoh hari kemarin: Hari pertama buka puasa, gw melaksanakannya di office, keadaan waktu itu masih ada beberapa kerjaan yang harus gw selesaikan. Tanda adzan Magrib pun berkumandang, gw pun bergegas untuk batalin puasa dengan memakan kolak yang udah di sediakan dari pihak office. Poisi makan kolak gw adalah sambil berdiri, tiba-tiba gw di tegur sama salah satu teman kantor gw *cowok* "Yas, makan nya sambil duduk yah ga baik anak perempuan makan sambil berdiri" Gw sepintas kaget aja, dan ngerasa aneh sama orang-orang di sekeliling gw ini. Ga biasanya mereka bersikap sebijak itu dan mau mengingatkan hal yang baik. Tapi yang jadi pertanyaan di benak gw adalah kenapa manusia-manusia seperti ini melakukan hal yang baik hanya di bulan suci Ramadan saja? Kenapa di bulan biasa mereka justru memperlihatkan sikap apatis nya kepada lingkungan sekitar mereka? *pertanyaan tersebut juga gw tujukan untuk diri gw sendiri, karena gw pun juga ngerasa ketika di bulan suci Ramadan ini sikap gw berubah total, jadi lebih ke arah menginginkan sesuatu hal yang baik mulu* dan ujung nya gw pun bertanya sama diri sendiri.

Sebenar nya makna di balik dari kita "ber-puasa" ini apa sih? Menahan hawa napsu saja kah? Menahan lapar dan dahaga kah? Atau memang di bulan penuh berkah ini, sudah di seat kontrol emotional kita bahwa bulan ini yaa bulan untuk ajang perlombaan untuk melakukan segala kebaikan? 

Dan seperti biasa pagi ini, gw selalu buka situs web nya Indoprogress. Pas banget ada salah satu artikel membahas tentang pertanyaan yang gw tanyakan di atas tadi, iyaps! persoalan makna di balik "ber-puasa". Dari judul artikel nya saja sudah menarik banget yaitu "Apakah puasa mencegah kita dari berbuat kerusakan di muka bumi" dan ternyata isi artikel nya pun juga membuat gw terkesan setelah membaca nya. Jadi si penulis ini memberi gambaran terakait makna di balik berpuasa, fungsinya itu untuk perubahan diri sendiri *perubahan yang di maksud adalah, perubahan dari sikap, moral dan ketaqwaan* atau untuk perubahan sosial *perubahan untuk banyak orang atau perubahan secara global*. Di tulisan tersebut juga menjelaskan bahwa ber-puasa itu adalah menahan diri untuk memahami realitas sosial yang lebih kompleks dan mengerikan. Dan puasa menyemangati gerakan sosial yang menginginkan perubahan itu dengan semangat "menahan hawa nafsu".

Gw ambil contoh nya seperti ini. Pernah ga sih lo mikir, kita berpuasa hanya untuk menahan lapar. Tapi setelah kita berbuka puasa, nasi yang kita makan itu adalah hasil dari kerja para petani yang bermandi keringat menanam padi untuk kita bertahan hidup? Namun sangat di sayangkan, realitas yang terjadi saat ini kita menyaksikan beberapa petani di berbagai daerah kehilangan lahan nya untuk menanam padi. Yaa kita ambil contoh lahan nya di jadikan lahan pabrik semen oleh kaum kapitalism. Padahal puasa itu mengajarkan kita bahwa apa yang kita makan tidak kita peroleh sekedar dari kerja yang kita lakukan di kota-kota besar, melainkan juga dari proses produksi dari para petani, atau buruh-buruh yang bekerja di pabrik makanan ringan. Berati ga salah juga dong kalo gw menilai buruh dan tani adalah "sang maha pencipta"?

Gw ambil contoh lainnya lagi deh, ber-puasa karena menahan dahaga. Lo semua pada tau lah kalo Air itu adalah sumber daya alam yang paling vital banget di muka bumi ini, tanpa air nasi dan sayuran  yang kita makan mungkin ga akan bisa nyampe ke perut kita yang kelaperan ini. Yaiylah! Tanpa air sayuran dan padi ga akan bisa panen yang ada gagal panen alias kekeringan. Namun, belakangan ini, juga banyak industri yang tidak memperhatikan dampak lingkungan, membuang limbah atau menghasilkan polusi, yang mengakibatkan banyak kerusakan lingkungan. Efeknya berlangsung secara global. Ah iya, 1 lagi permasalahan tentang air yaitu privatisasi membuart perusahaan-perusahaan air minum berlomba untuk menjual air bersih di saat negara kemudian gagal memberikan air minum yang berkualitas bagi warganya.

Nah dari contoh-contoh yang gw ambil di atas, bisa di tarik kesimpulan bahwa ber-puasa itu bukan cuma persoalan nahan perut laper sama nahan aus. Tapi di balik itu semua kita di tuntut buat berpikir, bahwa puasa itu adalah semangat untuk melawan ketidak adilan yang dirasakan oleh kaum rentan atau kaum masayarakat miskin. Jika di lihat dalam konteks kekuasaan, puasa berati pembebasan dari penindasan kepada orang lain atau dengan kata lain penindasan dari mereka yang berpunya kepada mereka yang tidak berpunya melalui sistem sosial yang dominan.

Itulah sebabnya, di akhir bulan Ramadan, kita di ajarkan untuk membayar zakat fitrah untuk mendistribusikan ekonomi secara adil. Agar puasa kita benar-benar bermakna secara sosial, bukan hanya menahan lapar, dahaga, dan syahwat secara sosial.

Nasib yang sama #RamadanTalk - Eps 1

Pengalaman pertama di bulan suci Ramadan tahun 2018 ini ada suasana yang berbeda. Iya, gw menjalani Sahur pertama sendiri di kosan. Sebagai anak kosan yang masih newbee tentulah hal tersebut menjadi suatu hal yang asing gw rasain. Tiap tahun biasanya gw Sahur bersama Ibu, Nene, dan sepupu-sepupu gw lainnya. Bangun Sahur pun terasa ada yang beda, biasanya emak gw yang teriak-teriak bangunin gw sahur karena gw susah banget buat di bangunin, sekarang metode bangun sahur gw cuma modal alarm dari samart phone aja. Sungguh perubahan ini ngebuat gw awal nya insecure banget, tapi setelah gw mendengar cerita sahabat gw yang kini pun sedang berjuang di Ibukota nan keras,serta teman gw yang 5 tahun ga bisa ngerasain bulan puasa dan lebaran di Indonesia, karena beliau sedang menyelesaikan study S1 nya di Jerman. Gw jadi makin malu untuk mengeluh terus-terusan.

Sahabat gw nama nya Manda, sahabat dari jaman Kuliah. Semalem kita chatting-chattingan melalui Whatsapp, cerita soal pertama kali puasa jauh dari keluarga. Sebenar nya jarak rumah Ibu gw sendiri deket sih, Jakarta selatan-Ciputat. Jarak rumah sahabat gw dari tempat kerjaan nya lumayan jauh Jakarta Utara-Bogor, sahabat gw ini bekerja di bilangan Cilincing Jakarta Utara. Perusahaan Pabrik gitu, gw juga sempet kaget dia cerita pindah kerja di Pabrik bagian produksi. Karena sebelum nya dia bekerja di salah satu Bank Swasta, gw pun tidak menanyakan alasan kenapa dia senekat itu mau bekerja menajdi seorang buruh pabrik. Namun yang gw nilai, sahabat gw ini bener-bener petarung Ibukota banget. Padahal kalo di lihat dari segi keadaan financial keluarga nya hemm jangan di tanya, segala fasilitas itu ada dari mulai transportasi mobil dan motor, uang jajan perbulan dari bapak nya juga masih dapat walau dia ga kerja sekalipun. Inti nya keadaan ekonomi dari pihak keluarga nya itu bener-bener masih di katakan layak. Tetatpi yang bikin gw salut dengan sahabat gw ini, dia bener-bener wanita petarung banget, bekerja di sebuah pabrik sambil melanjutkan study S2 nya di salah satu universitas swasta di Jakarta. Dia pernah bilang ke gw, niat setelah lulus dari S1 nya dia memang sudah tidak ingin membenani kedua orang tua nya, meskipun kondisi keuangan keluarga nya masih dikatakan sangat cukup. 

Kembali lagi ke topik utama, isi dari percakapan kita semalam adalah membahas soal kehidupan kita yang senasib se-iya se-kata. Iyaps! Gw ndak tau kenapa nasib kita dari tiap tahun nya selalu sama, waktu itu dia putus di selingkuhin pacar nya eeh beberapa bulan kemudian  gantian gw yang di selingkuhin, sekarang soal nasib bertahan hidup di Ibukota, sama juga! Menjadi anak kosan di lingkungan Ibukota Jakarta sangatlah ga mudah, banyak konsekuensi yang harus lo dapat serta pressure nya itu gede banget. Dari mulai tingkat tekanan di lingkungan kerja lo sampe tingkat lingkungan sosial lifestyle, kalo ga bisa nahan hawa napsu kelar udah hidup lo sebagai hamba kismin yang bertahan hidup di Ibukota. Kenapa gw bilang seperti itu? Memasuki bulan suci Ramadan seperti sekarang ini, itu juga ada tantangan tersendiri dari kami anak kosan newbee yang tinggal di Ibukota. Tantangan hadir berawal dari sedih nya jauh dari orang tua, keadaan yang tidak biasa seperti hal tersebut membuat kita harus selalu struggle jalanin realita yang hadir. Tantangan selanjutnya datang dari kondisi keuangan, sebagai anak kosan yang hidup di Ibukota tentulah sikap mendit alias koret bin pelit itu harus tertanam dalam diri. Karena hidup di Ibukota itu ruwet banget coy, lifestyle sosial nya berubah-ubah, naik turun alias panjat sosial melulu. Kalo tiap saat kita ikutin arus terus, yang ada rekening tabungan lo bobol. Makanya gw mengubah pola hidup gw yang dulunya konsumtif, sekarang gw sedang menjalani hidup dengan konsep minimalisme. Minimalisme disini lebih ke arah membuang barang-barang yang tidak di perlukan, dan ketika membeli barang pun sesuai dengan kebutuhan.

Perihal menjawab tentang fenomena pengeluaran di bulan Ramadan besar pasak dari pada tiang, itu juga salah satu dari sederet masalah yang dirasakan anak kosan di Ibukota. Gimana engga? Dari temen jaman TK, SD, SMP, SMA, KULIAH, TEMEN KANTOR, TEMEN ORGANISASI, DAN TEMEN LAINNYA pasti selalu membuat acara buka bersama, otomatis pengeluaran anak kosan makin membludak. Kadang gw pengen bisikin ke temen-temen gw yang suka ngajakin buka bersama tapi ga pernah mikirin kantong temen nyee "ngana pikir uwe cari duit cuma buat kenyangin perut doang. biaya sewa rumah gw bulan ini naik coy" wkwkwkwkk yaa begitulah parodi anak kosan, berbagai macam persoalan yang hadir memang tidak menentu, tapi gw berdoa di bulan suci Ramadan ini keberkahan yang hadir akan berlipat ganda dan tentu selain gw harus memikirkan soal keruwetan dunyaawiii, gw pun juga harus perbanyak perbaiki amalan-amalan gw.

Bulan Ramadan memang bulan yang penuh dengan kejutan kehidupan, tahun lalu di bulan suci Ramadan gw dapet musibah di selingkuhin sama orang yang kata nya sayang sama gw, tp di balik itu semua ternyata gw dapat keberkahan yang melimpah nya MashaAllah, dari mulai soal kerjaan, pertemanan, sampe gw bisa les bahasa di salah satu institue, pokok nya gw sama Allah di kasih rezeki nya tuh dalam bentuk yang macem-macem. Dan tahun ini gw dapat kejutan lagi, di bulan suci Ramadan tahun 2018 ini gw bener-bener sendiri, jauh dari orang tua, ngerasain sahur pertama kali nya sendiri, buka puasa yaa paling bisa lah gw lakuin bareng temen-temen kantor, tapi gw yakin dan percaya di balik itu semua Allah lagi mempersiapkan yang indah. Kalo kata sahabat gw si Manda "gpp berdarah-darah dulu, nanti juga bakal ngerasain indah nya kok".

Memiliki kesamaan nasib yang sama dengan teman dekat, negbuat gw jadi berpikir bahwa hidup yang kita arungi ini sebenar nya memiliki ketetapan yang sama juga dari Allah. Hanya saja yang membedakan latar tempat dan waktunya aja. Gw percaya bahwa dalang dari segala kehidupan yang hadir saat ini tak lain adalah sang maha segalanya yaitu Allah swt. Cuma Dia yang bisa nentuin alur hidup kita. Sebenarnya ujian yang hadir di setiap hari nya, itu bukan karena Allah benci kita. Justru Allah itu baik banget, karena di setiap ujian yang kita lewati Allah selalu hadir di setiap langkah kita tujuan nya agar kita tidak tersesat. Sekarang tinggal manusia nya aja yang menyikapi nya bagaimana, terus-terusan mengeluh dan tidak banyak bersyukur kah? Atau percaya bahwa semua perjalanan hidup di dunia ini sudah di atur sang maha Kuasa? Gw pribadi sih sekarang udah bisa nemuin celah nya, gimana gw bisa bertahan dalam kepelikan hidup. Yaitu dengan cara menerima segala ketentuan-Nya serta jalanin keseruan hidup yang di berikan-Nya. Gw udah ga sabar menanti keseruan-keseruan hidup lainnya, yang udah menunggu gw di depan sana dan gw ga pernah takut buat mengarunginya, karena sadar betul gw ga sendirian but ada Allah yang always beside me.

Terrorism has no religion

"kami sudah lelah dengan kekerasan..." - Munir

Tebak gw lagi dimana? Iyaps! Gw sekarang lagi duduk-duduk di bandara International Adisucipto - Yogyakarta, nungguin takeoff pesawat sekitar jam 21:05 untuk menuju pulang ke Jakarta. Seharian ini gw full time temenin rekan gw, ngedampingin klien nya atas kasus penggusuran tanah di daerah kulon progo. Btw, gw PP alias pulang-pergi jadi mata sebenar nya saat ini udah setengah terlelap, namun karena hari ini banyak hal yang gw pikirkan di pala gw so, harus cepat-cepat gw tuangkan ke dalam tulisan atas pemikiran-pemikiran yang saat ini udah melayang-layang di otak gw. Sebenar nya gw pengen mengawali cerita tentang perjalanan pulang pergi gw hari ini dari Jakarta ke Jogja tuh ngapain aja. Namun karena hari ini ada kejadian yang bener-bener bikin gw resah dan cemas, yang negbuat gw seperti nya harus keluarin uneg-uneg tersebut sekarang banget, supaya ga jadi sampah di pala gw.

13 Mei 2018, kejadian pengeboman terjadi di Surabaya. Tepat nya di 3 titik sebuah tempat Ibadah, yaitu Greja Santa Maria Tak Bercela, Greja Kristen Indonesia (GKI), dan Greja Pantekosta. Yang gw baca dari berbagai macam Artikel pelaku nya itu rata-rata perempuan dan ada yang berusia 18tahun serta membawa anak nya untuk di ikut sertakan dalam tindakan pembunuhan bunuh diri, yang mengakibatkan banyak korban kehilangan nyawa nya. Seharian ini isi akun sosial media dari mulai Twitter dan Instagram ga jauh2 dari hastag "Pray For Surabaya", ini ngebuat hati gw miris liat nya. Sebelum nya tindakan pengeboman sudah terjadi di makobrimob Depok, yang menewasakan anggota satuan polisi. Dimana setelah kejadian tersebut ada seorang Istri dari korban, yang tengah hamil Tua, dan sangat di sayangkan ketika anak nya lahir ke dunia, anak tersebut sudah tidak mengenal bapaknya. Hati gw pun bergejolak banget, melihat fenomena kemanusiaan yang bengis terjadi!

Ga sampe disitu, cuitan berbagai komentar pun hadir silih berganti, dari mulai yang beropini, memberikan pandangan tentang di balik pengeboman yang terjadi, sampai memberikan sebuah penyataan sikap hemm lebih tepat nya advokasi perihal kejadian tersebut. Gw amat sangat salut, dan memberikan apresiasi karena tanda nya masyarakat Indonesia sudah melek akan situasi kemanusiaan di tanah Indonesia ini. Namun ada yang bikin gw anoyed di salah satu akun yang diri nya adalah Wakil Rakyat, dia beropini di akun twitter nya namun otak nya ga di pake gw rasa. Mencampur adukan urusan kemanusiaan dengan orasi politik nya. Gw rasa tangan nya dia lagi kecabean, sampe bisa-bisa nya dia ngetik, share yang opini nya memberi penilaian sepihak. Ckck.


Belom lagi persoalan antara mayoritas dan minoritas. Kita tahu bahwa tiap kali ada kejaidan bom, pasti di sangkut pautkan dengan issue Agama. Terutama Agama Islam. Why????? Why you bawa-bawa agama dalam ranah kemanusiaan??? Ngebahas soal kemanusiaan itu bukan persoalaan agama coy. Orang yang ngebom dan udah ngebunuh banyak manusia, gw pikir landasan nya pun bukan Agama. Tapi soal hati dan moral. Terrorism terjadi bukan karena utusan dari Agama nya, tapi kemungkinan terorism terjadi karena beberaoa faktor. Misal dari faktor Ekonomi, mungkin aja pelaku teror bom tersebut keluarga nya lagi kesusahan, terus di hasut lah oleh para aktor di balik pengemboman, kalo dia mau jadi tumbal nya, keluarga yang masih hidup bakalan di beri kelayakan untuk hidup dari segi materi. Atau faktor lainnya dari sisi psikologis nya, mungkin aja dia orang Gila yang kurang waras atau orang yang lagi depersi, sampe ga paham apa yang udah di perbuatnya akan berdampak tentang hilang nya nyawa manuisa yang tak berdosa. So, please jangan bawa-bawa Terrorism adalah bentuk nyata dari jihad nya agama, terutama Agama Islam. Ini semua cuma persoalan pandangan aja kok. Bangsa kita ini lagi di uji sama Tuhan, sejauh mana kita sadar akan tolernasi keberagaman yang hadir di tengah-tengah masyarakat pluralisme. Jangan sampe karena persoalan beda pandangan, beda agama, beda suku, beda ras kita semua ke pecah belah dan asling tuduh menuduh. Jangan sampe! Lo mau tau yang bakalan seneng siapee? Noh rezim yang dulu pernah berkuasa atau yang lagi berkuasa sekarang! Mereka-mereka semua demen, liat masyarakat nya ke pecah belah. Untuk mempertahankan bentuk kekuasaan yang ada.


Untuk persoalan Hukum terorisme yang berlaku di Indonesia. Banyak cuitan di twitter yang gw liat koar-koar soal Fungsi Hukum di Indonesia. Mereka menanyakan dan memperdebatkan soal "Hukum Indonesia yang bobrok" kemanee aja lo pada semua nya????? Hari gini lo baru debatin hal tersebut. Sebelum ada nya kasus bom sana sini, beberapa banyak orang di luar sana yang sudah menyuarakan persoalan bobrok nya Hukum di Indonesia terurama RKUHP yang ngawur. Trus tiba-tiba lo pada minta pengesehan RUU anti teroris dan minta juga di terbitkan nya perpu anti teroris. Peftttt suka aneh sama manusia terkhusuz masyarakat Indonesia. Terkait penjelasan tersebut gw bakal kutip dari cuitan twitter nya @mikoginting beliau adalah Akademisi sekaligus peneliti di Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK).

"Sekarang penanganan dan pencegahan harus prioritas. Tidak perlu ujug-ujug dorong RUU. Kita masih punya UU Terorisme sampai sekarang kok. Itu cukup dan masalah ini solusinya bukan RUU. Dan mereka yang dorong2 RUU Anti Terorisme cepat diselesaikan. Perppu Anti Terorisme cepat diterbitkan. Hanya untuk framing oposisi Jokowi yang tidak setuju dgn beberapa konten di dalamnya. Itu jahat. Stop dulu "perang-perangan" antar kalian. Memuakkan. Kita menghadapi persoalan besar. Kita semua. Dan, kalian masih sibuk saling framing. Lebih menyedihkan, bawa-bawa RUU atau Perppu Anti Terorisme. Kasih sedikit saja empati kalian kepada korban. Caranya? Stop giring-giring isu ini. Hanya untuk mendukung masing-masing posisi politik kalian. Menolak RUU Anti Terorisme atau Perppu Anti Terorisme tidak sama dengan mendukung terorisme. Kenapa tidak mendorong koreksi terhadap institusi intelijen dan penegak hukum? Kenapa? Jangan latah dorong-dorong RUU atau Perppu Anti Terorisme. Saya tahu kita marah. Saya juga. Tapi itu ibarat sedang sakit gigi dikasi obat masuk angin. Sekarang fokus pada penanganan korban. Cegah supaya tak terulang. Koreksi institusi intelijen dan penegak hukum. Stop menganggap solusinya: RUU atau Perppu Anti Terorisme. Sampai sekarang RUU Terorisme itu mandeg krn perdebatan sengit. Soal definisi terorisme. Soal penempatan seseorang tanpa akses komunikasi. Dan masih banyak lagi. Untuk apa diperdebatkan? Untuk menjaga supaya penindakan terorisme tegas dan efektif. Bersamaan dengan itu menjaga agar tidak abuse. Dengan mendorong RUU Terorisme cepat-cepat disahkan, maka kemungkinan ketentuan bermasalah itu lewat akan terbuka lebar. Tenang, fokus, itu kuncinya. Engga mudah memang menyeimbangkan bandul itu. Dan pembahasan RUU ini lebih demokratis dibanding Perppu. Melalui Perppu, ketentuan2 yg kontroversial ditentukan sepihak oleh Presiden. Tidak diperbincangkan secara terbuka. Namun, di dua soal produk hukum itu, baik RUU maupun Perppu, bukan solusi. Kita masih punya UU Terorisme yg sebelumnya juga dibuat melalui Perppu (merespons Bom Bali, dll). Dan bukan berarti menolak RUU atau Perppu Anti Terorisme sama dengan mendukung tindakan terorisme. Priotitas saat ini: perkecil kemungkinan kejadian ini terulang. Kejar pelaku dan mastermind. Koreksi intelijen dan penegak hukum. Ketiga itu ga perlu menunggu RUU atau Perppu."

Persoalan terorisme sudah negbuat semua nya berantakan. Dari mulai memudarnya rasa toleransi antar sesama, ketidak percayaan masyarakat atas tindakan pemerintah yang masih sangat pasif, hingga persoalan gejolak saling membenarkan opini di lingkup sosial media, yang pinter makin pinter pelintir kata2 di sosial media. Yang bego pun makin dungu untuk saling menyebarkan berita yang tidak benar. Oh god! Keruwetan ini ngebuat gw semakin cemas akan beradaban mansuia di era digitalisasi sekarang. Common coy, negara kita ini sedang di hadapkan dengan musuh yang paling membahayakan, yaitu teror. Terorisme itu 'kelakuan' manusia yang paling biadab, ya kenapa gw bilang 'kelakuan' paling biadab? Karena mereka bukan cuma ngebunuh korban-korban yang tergeletak di lokasi pengeboman, tapi mereka secara ga langsung udah ngebunuh karakter asli bangsa Indonesia. Terrorism has no religion. don't let fear misguided us. with love we overcome our difference. love your neighbor as yourself. compete with each other in doing good. Sekali lagi, Please remember Terrorism has no religion!


Kalo kata Rocky Gerung:
1.Teror itu kejahatan. Tak perlu stigma agama.
2.Aktifkan kesederajatan warga. Tak perlu pamer kuasa.
3.Hidupkan kultur kritik. Tak perlu klaim prestasi.

Nb: maaf banget kalo tulisan gw banyak typo nya. Gw nulis lagi di Bandara, pake smart phone ga pake labtop. Agak ribet kalo keluarin labtop dari tas. Di mohon pengertian nya. Sampe jumpa di tulisan gw selanjutnya!


Healthy food

Karena ada beberapa messages yang masuk ke email gw dan beberapa messages di Instagram serta Twitter, menanyakan lebih detail nya tips and trik gw untuk menjalani pola hidup sehat itu bagaimana. Oke baik, bakal gw tulis dan tulisan ini sesuai pengalaman gw aja yaa. Eh iyaa sebelumnya gw terima kasih banyak atas masukan serta antusias temen-temen untuk membaca cerita receh gw soal perubahan bentuk badan gw. Selamat menikmati cerita selanjutnya yaaa!

So, setelah gw tau bahwa kondisi tubuh gw udah ga normal alias obesitas. Gw di anjurkan oleh dokter untuk makan ini dan itu, sampe di buatin list makanan nya. Jadi tiap hari nya makanan gw berbeda. Untuk menu makanan nya pun gampang kok di buat sendiri di rumah. Ga jauh-jauh dari sayuran dan buah-buahan, serta ikan dan daging. Karena gw anak kosan, makanan yang mudah gw masak itu sayur bayam dan sayur sop, di anjurkan no msg yaa bebbb.. karena kebanaykan konsumsi mecin juga berdampak sama kesehatan tubuh lo. Kurangin juga garam nya, yang gw baca di beberapa artikel ternyata kebanyakan konsumsi garam itu jg meningkatkan berat badan, makanya sekarang lagi booming diet sehat mayo, ternyata itu diet makanan mengurangi karbo dan garam. Gw si jujur aja, ga betah kalo makan gada asin-asinnya, jadi gw ga mau memaksakan diri harus makan sampe ga di kasih garem gitu, yang ada bukan makan tapi malah gw muntahin, kan jatoh nya mubazir. Jadi, jangan nyiksa diri juga buat makan tapi gada rasa asin nya. Karena tubuh kita kan juga harus ber-kontraksi dengan asupan gizi yang kita makan.

Dokter pun menyarankan gw untuk konsumsi buah-buahan yang banyak. Karena gw punya magh so, gw menghindari buah-buahan yang kandungan nya asem. Keseringan sih gw makan buah naga, pisang, melon atau semangka. Kadang juga, gw suka jadiin jus buah gitu, gw campur-campurin sama beberapa sayur. Untuk bahan campuran nya kalian cari sendiri yak, jaman udah canggih search di google juga udah muncul banyak beberapa artikel hehehe. Efesisensi yaa boookk..

Untuk pantangan makan nya? Hemmm saran dari dokter itu banyak banget pantangan makan nya. Tapi ada beberapa yang ga gw ikutin, karena menurut gw diet terlalu ketat pun juga ga baik untuk kondisi tubuh. Jadi, gw siasatin sendiri. Misal hampir tiap sebulan dua kali pasti gw suka banget makan di resto All you can eat, semacam hanamasa, pronto, kintan dll nya. Setelah gw tau kalo obesitas, intensitas makan All you can eat gw ubah paling cuma jadi 2 bulan sekali . Selain karena sakit, irit kantong anak kosan juga, yaa lumayan lah yaa boookk seklai makan di resto All you can eat itu per orang 200rebuan, mending duit nya buat beli mie berdus-dus bisa buat makan berbulan-bulan wkwkwk *kriting deh tuh usus*. Contoh hal lain lagi, hemm misal dulu gw suka banget jajanan abang-abang gerobak kaya sotang, cilok, tahu bulet  yang suka berkeliaran pake mobil bak dan lain sebagainnya, itu tetep masih gw konsumsi kok tapi dengan intensitas yang gw kurangi. Kalo dulu hampir tiap hari gw ngunyah makanan tersebut, sekarang hanya seminggu sekali gw makan jajanan abang gerobak. Walau jujur aja itu sempet nyiksa diri gw, tapi lama kelamaan kalo sudah terbiasa dengan pola nya pasti tubuh kita sanggup untuk menerima kebiasaan tersebut. Kuncinya jangan bilang "engga bisa" dulu, paksa aja. Nanti juga akan terbiasa.

Ada salah satu pantangan makan yang di berikan oleh dokter, yaitu "JANGAN MAKAN YANG PEDAS" Bahkan dilarang keras! Kerjaan gw selama seminggu cuma ngeluh mulu, makan tanpa cabe rasanya lidah kaya ada tulang nya, kaku coyyyy. Minggu pertama gw coba, itu berat rasanya. Minggu kedua gw coba lagi makan tanpa cabe atau sambel, masih berat dan minggu-minggu selanjutnya gw coba akhirnya gw berhasil terbiasa makan tanpa cabe or sambel. Ini bukan berati gw pure kalo makan ga pake sambel, ada laah sesekali misal lagi kumpul sama temen makan di KFC, yaa gw tetep makan ayam nya di cocol pake saos sambel nya, namun lagi-lagi gw mengurangi kelebihan makan cabe atau pun sambel. Karena setelah gw baca beberapa artikel, kandungan makanan yang pedas itu menimbulkan napsu makan kita semakin tinggi. Makanya lo liat deh kalo orang-orang makan bakso pake indomie, terus sambel nya di banyakin pasti keliatan nya nikmat banget. Terus biasanya kalo makan bakso pedes, hampa banget kalo ga ada gandengan nya contoh gorengan or kerupuk. Pasti deh itu harus selalu ada! Biar mulut ada rasa kriuk-kriuk nyesss nya gitu lah. Tapi tanpa kita sadari, hal tersebut adalah bentuk hawa napsu makan kita yang sedang tinggi-tinggi nya, yang akhir nya ngebuat lemak-lemak dalam tubuh susah terbakar, dan jadinya tuh lemak mengendap deh di beberapa bagian tubuh kita. Makanan pedas memang nikmat, tapi ga nikmat kalo reaksi tubuh lo ga bisa nerima hal tersebut, yang berujung berat badan lo jadi naik atau bisa jadi kelebihan muatan yang bisa kita sebut obesitas. Serem kan? Jangan sampai kalian merasakan hal tersebut yaa. Selain ngerasa sakit, harus di pikirkan juga cost untuk rawat inap di rumah sakit. FYI aja nih, untuk penyakit obesitas ternyata ga bisa di rembes pake bpjs kesehatan booookk', gw ga tau alesan nya apa. So, berpikir lah 1000x untuk menjaga kesehatan tubuh, dari pada lo harus ngeluarin duit berjuta-juta untuk rawat inap di Rumah Sakit, hanya demi semangkok bakso yang harga nya cuma 15rebuan.

Persoalan mengenai muka gw. Dulu waktu gw gemuk, gw ga ada berenti nya untuk melakukan perawatan ini dan itu, segala skin care dari bahan dasar nya traditional sampe skin care dari dokter pun gw coba, namun hasil nya nihil jerawat gw tetep aja berkembang biak di muka gw. Ternyata mau tau apa yang melatar belakangi  jerawat gw ga berenti produksi di muka gw? Yups! Itu semua karena makanan yang gw konsumsi. Di tulisan yang sebelumnya udah gw jelasin, bahwa dulu gw demen banget jajan makanan di abang-abang gerobak, yang tampilan nya menggoda iman banget buat di santap berlebihan. Alhasil gw merasakan kelebihan lemak, yang menimbulkan bibit-bibit jerawat di muka gw. Ternyata bener apa kata emak gw, "apa yang kita makan itu akan tercermin melalui penampilan kita" contoh nya Jerawat! yaa semakin lo meng-konsumsi makanan yang jorok atau makanan yang tidak sehat, tentu nya akan berdampak pada  muka lo yang sering menghasilkan minyak dan menimbulakn jerawat.

Setelah berat badan gw turun, gw merasakan banyak sekali perubahan. Dari mulai yang tadi nya kulit gw kering sampe bersisik dan kusam, sekarang jadi lembab dan agak cerahan padahal gw ga suka pake lotion. Terus minyak di permukaan muka gw jadi berkurang, dan jerawat membandel udah jarang nangkring di muka gw.  Selain itu gw juga merawat kulit muka gw, ga sesusah dulu. Kalo dulu segala macam skin care gw cobain hasil nya tetap nihil. Sekarang Alhamdulillah gw coba satu merk skin care aja perubahan nya udah terlihat, gw coba campur dengan skin care lainnya perubahan nya pun malah semakin membaik. Dan gw baru sadar, itu semua berkat cara gw bisa mengontrol asupan makanan yang gw konsumsi. Ini salah satu acchivement tersendiri dalam diri gw sih, meskipun perubahan nya belom berdampak secara langsung untuk orang-orang sekitar gw, namun perubahan ini gw apresiasikan untuk diri gw sendiri, bahwa gw mampu melewati itu semua. Yeay! Ada kepuasaan tersendiri ternyata. Heehehe

Ah iya satu lagi. Banyak yang nanya juga gw ini suka olahraga juga atau engga? Hemm sejujurnya gw paling malas kalo olahraga, namun lagi-lagi karena gw mendapatkan warnning dari dokter dan memang pola hidup sehat itu bukan sekedar makan makanan yang sehat aja, tentu nya tubuh kita juga butuh untuk bergerak agar syaraf-syaraf di dalam tubuh kita ga tegang. Gw pun mencoba olahraga kecil-kecilan aja, seminggu sekali kalo libur kerja gw lari pagi di deket taman komplek kosan gw. Atau kalo lagi males bangun pagi, gw beraktivitas buat beres-beres kosan dari mulai bersihin karpet, tempat tidur, nyuci baju, gosok baju, cuci piring dan sebagai nya. Inti nya gw harus berkeringat, jangan sampe kebanyakan diem nya. Kadang juga kalo lagi ga males, gw sempetin waktu untuk berenang, lumayan 10 kali puteran bolak-balik kolam renang bisa negbuat badan kita jadi bugar dan makin relax. Kalo persoalan olahrga tergantung kalian aja sih menyikapi nya, terserah mau melakukan kegiatan olahraga apapun itu asal badan kita bisa di ajak untuk bergerak, itu juga udah lebih dari cukup kok.

Weww!! Ga kerasa udah banyak banget gw nulis. Pada intinya dari tulisan gw sebelumnya dan tulisan gw yang sekarang ini, gw menadpat banyak sekali pelajaran. Terkadang manusia itu natural nya suka 'lupa diri' bahwa hidup yang terlalu berlebihan itu sifat nya ga baik. Berlebihan harta, menjadikan manusia jadi tamak. Berlebihan Ilmu, menjadikan manusia jadi sombong. Bahkan berlebihan konsumsi makan pun, bisa mengakibatkan penyakit. Gw sekarang jadi paham, bagaimana cara nya gw bisa memprioritaskan diri gw, agar diri gw tidak merasa terbebani menjalani hidup, yaa dengan cara memberi porsi-porsi sesuai dengan kemampuan gw. Misal persoalan makan, yaa kalo udah kenyang jangan di tambah lagi porsi nya. Terus gw juga inget akan sunnah Rasullulah SAW, dia mengajarkan kita jika makan itu cukup dua lauk aja. Jangan berlebihan pun jangan kekurangan secukupnya aja.

Hemm buat temen-temen yang sedang menjalankan program diet, gw rasa jangan di bikin pusing yaa. Ga perlu lah ikut-ikutan program diet ketat sampe nyiksa badan sendiri. Diet itu cuma persoalan menahan hawa napsu makan aja kok. Selama ini gw makan yaa makan aja, kalo lagi pengen makan bakso atau makan All you can eat yaa di nikmatin. Jangan di pikirin "YaAmpun gagal diet deh nh gw. Yahh bakal gendut deh gw" kalo ngedumel seperti itu gw rasa itu bakalan jadi sugesti tersendiri.

Intinya konsumsi makan yang berelebihan itu ga baik, diet ketat berlebihan itu juga tak baik. Mengatur pola konsumsi makan adalah pilihan yang tepat, agar kita pun juga bisa pahami reaksi tubuh yang kita rasakan.

Semangat untuk teman-teman untuk hidup lebih sehat lagi!

Over load over size

Sesuai janji gw, karena udah banyak banget yang nanya kenapa gw bisa kurus. Tips and trik biar kurus singset versi nya gw itu gimana? Oke kali ini gw bakalan tulis pengalaman gw mengenai bentuk tubuh gw yang dulu super duper big size alias overload, sekarang bisa menjadi sekurus ini. Yang tadinya berat badan gw 85KG sekarang bisa jadi Normal ke angka 50KG. Bahkan di bulan Januari 2018-Febuari 2018 berat badan gw bisa mencapai 47KG. Emejiiinggg kan??? Gw juga masih ga nyangka sih kenapa bisa seperti itu hehehe.
Gw merasakan badan gw kayak buntelan itu sejak tahun 2015 sampai pertengahan tahun 2017. Sewaktu badan gw kayak buntelan, gw ga pernah berenti untuk melahap tiap makanan. Apapun yang menurut gw enak pasti gw ganyem *what's ganyem yas? hemmm hampir sama kayak ngunyah lah*. Tiap kali ada makanan yang hits di suatu daerah pastilah gw datengin. Jajanan kampus pun selalu bikin gw tergoda dengan ke-lezatannya yang hqq nan murah sesuai kantong mahasiswa. Kalo lo tau sotang, jajanan abang-abang gerobak nah! Itu dia jajanan favorite gw di kampus, sehari gw bisa beli 3 kali sotang *sosis kentang* beli nya juga ga nanggung, sosis yang size besar. Abis sotang biasanya gw beli tahu bulet plus cireng isi. Khusus tahu bulet dan cireng isi ini, biasanya gw beli sepaket 10rb. 6rb untuk tahu bulet. 4rb untuk cireng isi. Minumannya? Hemmm paling enak lagi panas-panasan yaaaa minum es fanta susu. Hal tersebut gw lakukan hampir tiap hari semasa gw kuliah. Gw jarang banget yang namanya makan nasi ataupun sayuran, kerjaan gw yaa ganyem jajanan penuh lemak tersebut. Yaa nama nya juga enak, di tambah perut gw ini perut karet jadi susah buat di ajak kompromi kalo persoalan tentang makan ter-lezat.


Persoalan ga cuma adatang dari bentuk badan gw yang seperti buntelan itu. Alih-alih gw suka makanan pedes dan makanan yang penuh minyak, muka gw pun ancur kaya sarang tawon. Acne menyerang gw! Setiap kali jerawat muncul, tangan gw gatel pasti selalu gw kopek-kopekin sampe nanah nya keluar dan bedarah. Alhasil muka gw berantakan ga karuan, bekas jerawat dimana-mana, muka gw jadi ga mulus banyak bopeng nya karena hasil karya tangan gw yang udah gw buat, yaitu kopekin jerawat di muka.
Kala itu setiap hari kerjaan gw ngeluh mulu, udah badan gede muka aur-auran, hidup pula. Hahahaha berasa lingkungan sepertinya sulit untuk menerima bentuk tubuh gw yang overload serta komuk gw yang ga kinclong. Niat pengen diet, tapi itu hanya terucap dalam mulut aja. Perawatan muka udah di coba ke klinik dokter sana sini, tapi tetep aja muncul terus acne. Seolah saat itu gw lagi bertarung dengan tubuh gw sendiri. Dan klimaksnya di pertengahan tahun 2017.


Singkat cerita di pertengahan 2017, gw kena musibah. Iyap! Gw mendapatkan kekecewaan dari orang yang katanya sayang sama gw *lagi lagi gw ceritain begini, sbnr nya males. tapi ceritanya emg berawal dari sini yaa gimana dongg di simak aja yaa dulu cerita gw* iyaa, gw di selingkuhin. Lalu terbitlah galau sepanjang hari. Nah! Gw adalah type orang yang kalo galau itu suka nya makan, saat itu makan gw ga karuan banget bebbbbb... Porsi nya udah kaya porsi badak laut. Nyemil pun tiada henti, cemilan yang gw makan ga nanggung2, gorengan 10rb gw makan sendiri dan abis! Setelah makan gorengan gw beli es krim walls yang 1 Liter, dan dalam 2 hari abis. Makan nasi mau nya junkfood, gamau makan masakan rumah. Luar biasa bukan????


Tepat di bulan July 2017. Gw ngerasa ada yang salah di dalam badan gw. Produktivity tubuh gw jadi menurun. Tiap kali gw jalan sebentar, napas ngos-ngosan. Udah gitu gw gampang keringetan, keringet gw ngucur melulu segede biji jagung.  Dan di perparah jerawat gw makin intens munculnya. Badan berasa kaya bawa batu bata sekarung, beraatt banget untuk gerak. Akhirnya gw di saranin sama salah seorang *bagi gw orang ini berati banget buat gw, orang paling baik yang pernah gw temui selama gw hidup sebut saja dia ini Prince Warior* untuk periksa kondisi tubuh gw ke Rumah Sakit. Kebetulan adiknya si Prince Warior ini dokter di salah satu Rumah Sakit swasta di Jakarta. Gw pun di periksa sama Adiknya. Pemeriksaan gw banyak banget, dari mulai scan seluruh tubuh, cek darah, kolesterol, cek empedu, cek tekanan jantung, sampe cek batu ginjal. Gw berasa kaya punya penyakit komplikasi boookk :(

3 hari berikut nya, hasil tes keluar. Gw masih santai-santai aja, karena gw meyakini tubuh gw yaa ga kenapa-kenapa. Ketika hasil tes keluar, lagi-lagi gw di temenin sama Prince Warior. Dokter yang kali ini memberi informasi terakit hasil tes kesehatan gw bukan adiknya si Prince Warior melainkan rekannya. Dokter menyatakan bahwa gw mengalami obesitas serta ada penyakit lain lagi yang gw derita, namun gw ga bisa share disini karena itu bersifat privacy. Gw rasa dengan gw cerita gw terkena obesitas kalian pun juga sudah paham, yang melatar belakangi kenapa gw bisa mengalami obesitas itu yaa karena pola makan gw yang berantakan serta makanan yang gw konsumsi tidak sesuai dengan takaran kesehatan yang di tentukan alias gw suka melahap makanan yang tidak sehat.

Dokter kala itu menyuruh gw untuk istirahat Full. Harus makan teratur dan tentu sesuai dengan takaran kesehatan yang sudah di sarankan dokter.


Bulan Agustus 2017, gw drop parah sampe keluar darah dari idung alias mimisan. Gw pun di larikan ke Rumah Sakit, dan di opname sekitar 3 harian. Kerjaan gw di rumah sakit cuma nangis terus. Meratapi segala penyeselan yang hadir. Gw bilang ke Prince Warior,gw akan mulai pola hidup sehat, ga lagi-lagi makan semabrangan dan tentunya bakalan turutin perintah dokter.

Dari pengalaman gw di atas, bisa di tarik kesimpulan bahwa kesehatan itu mahal banget coy. Ga sebanding dengan jajanan abang-abang gerobak yang murah dan nikmat namun ga sehat. Ga sebanding juga sama makanan junkfood yang ternyata menyumbang paling terbesar atas penyakit yang gw derita saat ini *termasuk di dalam nya obesitas*. Gw taubat! Gw benar-benar tersadar akan berharga nya kesehatan dalam tubuh. Kalo gw sakit, tentunya segala aktivitas gw akan terganggu.

Kini gw sedang menikmati pola hidup sehat, makan yaa tetep makan seperti biasa nya. Namun gw mengurangi porsi gw. Untuk jam makannya gw tentuin sendiri, kalo udah di atas jam 7 malam gw lebih memilih untuk berenti ngunyah. Ya paling sekali dua kali gw dinner, kalo lagi ngumpul sama temen-temen. Selebihnya, gw jalanin hari-hari gw dengan mengkonsumsi makanan sehat. Ah iya gw jg mengikuti metode puasa sunnah senen-kamis itu khasiat nya luar biasa banget. Selain mengontrol nafsu makan, kita pun juga dapet pahalanya. Manfaat yang di dapat double kan?

So kawan-kawan, kalo kalian tanya kenapa gw bisa sekurus dan se-ceking sekarang pake obat pelangsing apaan? Kalian salah kaprah, apa lagi sampe ada yang bilang gw ini ikutan program sedot lemak kayak anaknya Anang Hermansyah si Aurel. Duhhh bookkk' gaji gw aja cuma cukup buat nutupin biaya sewa rumah, makan, transport kerja dan biaya les bahasa.

Dan kalo kalian beranggapan gw bisa kurus begini, karena gw ingin bales dendam ke mantan gw. Supaya dia nanti nya menyesel, aduhhh ya Tuhaaannnnn receh banget asli pemikiran begitu. Hidup gw ga sepicik itu yaa coy. Tanpa atau hadirnya beliau, toh gw dulu gendut dan gw kena obesitas. Dan sekarang akibat dari obesitas tersebut, yaa gw jadi ceking. Bukan untuk pamer body shaming, bahwa gw bisa berubah jadi lebih cakep, jd lebih kurus untuk seseorang yang udah ninggalin gw. Nothing! Gw masih di kasih kesempatan buat menata kembali hidup gw jadi lebih sehat aja udah syukur Alhamdulillah. Yakali, gw masih memikirkan orang yang selama ini mikirin gw aja engga pernah. So, ga ada manfaatnya coy buat kepikiran berbuat hal tersebut.


Pesan yang selalu gw ingatkan ke teman-teman: Tubuh adalah prioritas terpenting dalam segala aspek kehidupan. Kalo kita ga bisa menjaga atau memberi asupan yang sehat, otomatis tubuh ga bisa menerima hal tersebut. Kalo kalian memahami makna gendut adalah sebuah kebahgaiaan, itu berbeda jauh dengan apa yang gw alami. Gw gendut tapi menjadi persoalan terbesar dalam diri gw, yaitu jatuh sakit. Jika sudah jatuh sakit, otomatis segala kegiatan akan terganggu. Bukan kegiatan duniawi saja, bahkan soal ibadah pun akan tersendat. Ibadah pun juga bukan soal solat 5 waktu dan menjalankan puasa sunnah senen-kamis aja, namun ibadah kita buat nolong orang lain jadi tersendat karena tubuh kita drop ga bisa melakukan apa pun

Sekarang gw jadi lebih peduli tentang pentingnya kesehatan tubuh. Gw udah ga peduli kalo sekarang gw di bilang ceking, bahkan masih aja ada orang yang berkomentar kalo tubuh gw sekarang kurang bagus sangking kekurusannya. I dont care about that! Dulu gw gembrot di komentarin "gendut banget si yas, gimana nanti kalo udah Nikah dan udah punya anak, pasti makin lebar" sekarang gw kurus ceking di komentarin "yas gemukin dikit lagi, kalo kekurusan jadi jelek di liatnya" what the fuck for your coment! This is my body, yang tau segala nyamannya gw gimana yaa cuma gw doang yang tau. That's the key my friend, kalo kita bisa menghargai bentuk tubuh kita dalam keadaan apapun gw yakin apapun tampilan kalian di depan umum akan menjadikan diri kalian sebagai personality yang mampu memberikan dampak positif nya kepada orang lain. Sayangi diri kalian, jaga kesehatan tubuh kalian, dan berpikir positif,gw yakin hal tersebut mampu menjadikan diri kita menjadi lebih bermakna ketimbang mengomentari sesuatu hal yang cuma bisa kita lihat dari satu sudut pandang saja.

Akhir kata, gw undur diri. Wassalamualaikum, wr.wb.
Sampai jumpa di tulisan gw selanjutnya!

*bonus foto cakep gw versi gw pribadi hehehe*

Selalu bilang engga bisa

Akhir-akhir ini gw lagi banyak merenungnya. Setelah beberapa minggu belakangan ini gw di sibukan dengan kegiatan diskusi publik kesana kemari dan juga melakukan kegiatan Les di institue bahasa inggris serta les di salah satau Institue bahasa Jerman. Setiap kali gw bertemu dengan orang-orang yang baru, gw selalu di buat takjub. Super gilaak sih, orang-orang yang gw temui memiliki kemampuan berpikir yang encer banget otaknya. Dari mulai kita bahas tentang persoalaan Hukum, Sosial, Politik sampe bahasa yang remeh temeh soal Pernikahan prince Harry, yang sebenernya kurang berfaedeah namun ada aja makna di balik setiap cerita.

Ada yang aneh ketika gw berdialog dengan mereka-mereka yang gw pikir lebih pinter otak nya dari gw. Gw ngerasa lebih lepas banget ketika berdiskusi dengan pengalaman serta pengetahuan yang gw milki, dalam tiap diskusi ga ada yang salah atau benar. Mereka selalu menghargai tentang segala pemikiran gw yang gw keluarin dalam bentuk opini. Begitupun sebaliknya, mereka memberi arahan atau opini terkait diskusi yang sedang kita bahas. Ini kaya suatu hal penacapain tersendiri bagi gw. Karena gw ini adalah seorang Introvert, yaa you know what Introvert itu kurang suka banget untuk bercengkrama di tengah-tengah keramaian manusia. Introvert juga amat sangat tertutup. Bahkan Introvert selalu mengasingkan dirinya, sebab seorang Introvert biasanya selalu memiliki pemikiran yang pragmatis untuk menilai sebuah kehidupan. Iyes! Itu yang gw rasakan dulu, ketika gw menganggap diri gw ini "selalu engga bisa" apapun yang mau gw lakukan pasti gw selalu pesimis di awalnya, padahal gw belum tau kalo gw udah mencoba untuk terjun melakukan hal tersebut gw akan mendapatkan sesuatu kepuasaan tersendiri, meskipun hasil nya gagal.

Memiliki sifat pragmatis bener-bener ngebuat gw selalu salah langkah dan tertinggal jauh dari beberapa orang-orang di depan gw. Gw selalu mengutuk diri gw, bahwa hidup ini hanya untuk memikirkan diri sendiri tanpa perlu memikirkan kepentingan orang banyak. Gw dulu juga selalu menganggap, hidup yaa cuma di isi dengan Kuliah, Kerja, Banyak duit, Setelah itu menikah punya anak dan Bahagia. Gw jadi ketawa sendiri tiap kali gw memikirkan sikap gw yang terlalu praktis banget menanggapi hidup yang penuh lika liku ini. Hahaha lucu yaa.

Namun makin kesini gw semakin paham untuk mengarungi segala problema hidup yang ada. Gw lebih memaknai hal sekecil apapun yang gw dapet, misal gw ini kerja untuk apa? selain mencari duit, gw juga butuh pengalaman dan gw juga ingin menjadi penggerak perubahan di lingkungan sekitar gw. Intinya manfaat yang gw dapet itu bukan cuma untuk diri gw sendiri aja, namun juga berpengaruh untuk orang-orang sekitar.

Emak gw pernah bilang ke gw, "gpp ga punya duit, asal kita selalu bisa beri kebaikan ke pada sesama. dan jangan pernah jadikan diri kita sebagai beban buat orang lain, lebih baik menolong dari pada menajdi beban. dalam keadaan sesulit apapun biasakan untuk bantu orang, ga perlu minta imbalannya, nanti juga paham kebaikan bakalan hadir sendiri dalam hidup" langsung cesspleng otak gw kalo inget kata-kata emak gw.

Dan pada khirnya gw pun memahami prioritas dalam diri gw ini harus di bawa kemana dan harus bagaimana. Gw selalu memberikan apresiasi ke diri gw sendiri, ketika gw mendapakan acchivement sekecil apapun itu. Gw selalu menghargai apa yang selama ini udah gw perjuangin. Dan terakhir gw selalu bilang kepada diri gw sendiri bahwa I can do it, gw berhak mendapatkan hal yang sama seperti mereka-mereka yang hebat dan memiliki otak yang encer namun dengan cara gw sendiri. Gw akan terus berlari mengejar segala ketertinggalan gw, dengan cara baik. Tidak menjatuhkan orang lain yang sama-sama sedang berlari kencang, pun tidak membahayakan diri sendiri ketika ada jurang yang menghampiri. Pokok nya priority self care is never end.

Satu kalimat yang buat selalu gw bersemangat mengarungi gonjang ganjing kehidupan yaitu kalimat dari Tan Malaka:

"Idelisme adalah kemewahan terakhir yang hanya di miliki oleh pemuda"

Indonesia butuh anak muda yang kritis dan mampu menjadi penggerak perubahan. Idealisme anak muda sering kali jadi kunci perubahan di Negeri ini. Meski di tengah tekanan untuk terus berubah untuk mengikuti sistem dan birokrasi, petuah ini mengingatkan kita yang muda bahwa idealisme itu layak di pertahankan.